Benarkah Menjadi Vegetarian Bisa Kurang Gizi?
Benarkah Menjadi Vegetarian Bisa Kurang Gizi?
Shutter Stock
Vegetarian tak perlu khawatir kekurangan gizi.
Rabu, 21 Oktober 2009 | 01:57 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk hidup sehat terdapat dalam makanan nabati. Tentang ketakutan bahwa asam amino esensial (tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan) hanya terdapat dalam daging, adalah tidak benar.
"Kacang-kacangan terutama kedelai mengandung semua asam amino esensial. Walaupun kadar asam amino esensial metionin dalam kedelai tidak tinggi namun bukan berarti tidak ada," ujar Susianto, ahli gizi yang juga Ketua Operasional Indonesia Vegetarian Society (IVS).
Metionin sangat mudah dipenuhi karena terdapat dalam jumlah yang banyak dalam beras dan jagung. Sebaliknya asam amino esensial lysin kadarnya rendah dalam beras dan jagung namun tinggi dalam kedelai.
Jadi, secara sederhana dan simpel, itu bisa dijelaskan begini: jika seorang vegetarian atau vegan makan nasi atau jagung dengan tahu atau tempe, maka kebutuhan asam amino esensial oleh tubuh akan terpenuhi dengan mudah. Apalagi protein dalam tempe sudah terpecah menjadi asam amino bebas yang mudah diserap oleh tubuh. Kenaikan jumlah asam amino bebas dalam tempe berkisar 4-5 k ali dibandingkan dengan kedelai, ujarnya.
Menurut Susianto yang juga Sekjen Asian Vegetarian Union (AVU) dan Koordinator Asia Pasifik International Vegetarian Union (IVU) ini, hallain yang merupakan kesalahan besar tidak hanya di kalangan orang awam melainkan juga para tenaga kesehatan, adalah mengatakan bahwa orang vegetarian atau vegan yang tidak makan daging akan lemas.
"Seorang anak kecil yang duduk di bangku kelas 4 SD saja bisa menjawab dengan benar bahwa sumber tenaga utama dalam tubuh kita adalah karbohidrat yang hanya terdapat dalam makanan nabati alias vegetarian atau vegan, sedangkan daging tidak karbohidrat. Jadi, lucu sekali jika ada orang yang mengatakan bahwa tidak makan daging tidak alias lemas," katanya.
Kata vegetarian , lanjut Susianto, bukan berasal dari bahasa Inggris yaitu "vegetable" yang berarti sayur, dari bahasa Latin "vegetus" yang berarti sehat, kuat dan semangat (bukan berarti sayur). Jadi, seorang vegetarian atau vegan adalah seorang yang sehat, kuat dan bersemangat (bukan lemas).
Sebelumnya pakar pangan tradisional dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito pernah melontarkan pendapat bahwa ada beberapa asam amino esensial yang hanya terdapat pada hewan dan itu masih dibutuhkan manusia. Jika asam amino itu bisa dibuat bukan dari hewan, menurutnya, tentu akan sangat bagus. Masyarakat perlu banyak informasi tentang hal itu.
Murdijati, yang adalah dosen di Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini menyatakan bahwa masyarakat semestinya sudah mulai banyak mengurangi konsumsi daging, demi kesehatan, lingkungan, hemat energi, dan menekan laju pemanasan global.
04:18
|
Labels:
gizi,
sayur,
vegetarian
|
You can leave a response
0 comments:
Post a Comment